A.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
Berdasarkan input
yang telah diidentifikasi pada contoh Bedah KD I (posting terdahulu) timbul pertanyaan sebagai berikut :
1. Fenomena apa yang akan disajikan agar siswa memahami unit pengukuran dan
satuannya baik yang bersifat lokal maupun internasional? Bagaimana menyajikan
fenomena tersebut?
2. Alat ukur apa yang akan digunakan untuk mengenalkan cara melakukan
pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dan sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari?
3. Alat ukur apa yang akan digunakan untuk membelajarkan tentang ketelitian
pengukuran?
Semua pertanyaan
di atas memberikan inspirasi kepada kita MEDIA PEMBELAJARAN yang akan
digunakan. Dengan demikian, untuk KD tersebut di atas, media pembelajaran yang
bisa digunakan misalnya antara lain:
1. Fenomena tentang pentingnya pengukuran dan satuan melalui demonstrasi, penyajian fenomena.
2. Percobaan menggunakan berbagai alat ukur untuk mengukur berbagai
satuan pengukuran
3. Percobaan melakukan pengukuran dengan tingkat ketelitian menggunakan
alat ukur tertentu.
B.
PENGEMBANGAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Proses
pembelajaran: (1) membaca, (2) mengamati, (3) melakukan eksperimen, (4)
mengukur, (5) membandingkan, dll, seperti tersebut di atas sebenarnya merupakan
rincian dari dua modus utama belajar, yaitu: EXPERIENCING (MENGALAMI) dan DIALOGUE (BERDIALOG).
Experiencing pun
ada dua macam, yaitu: DOING (MELAKUKAN) dan OBSERVING (MENGAMATI). Dialogue juga ada dua macam, yaitu WITH SELF
(REFLEKSI) dan WITH OTHERS (KOMUNIKASI).
Keduanya (Experiencing dan Dialogue) perlu dilakukan oleh setiap pebelajar agar diperoleh pengalaman belajar yang signifikan.
Berdasarkan
prinsip ini, serta media yang telah diberikan, langkah-langkahpembelajaran yang
bisa dikembangkan antara lain adalah:
1.
Guru membuka
pembelajaran dengan menyajikan fenomena tentang pentingnya pengukuran----- EXPERIENCING
2.
Setiap siswa mengidentifikasi unit
pengukuran dan satuannya baik yang bersifat lokal maupun internasional-----EXPERIENCING
3.
Siswa secara individual;
dengan diberikan berbagai alat ukur, seperti termometer, stopwatch, penggaris,
jangka sorong, micrometer sekrup, neraca 4 lengan, neraca pegas, gelas ukur,
siswa dapat melakukan pengukuran panjang, berat, masa, waktu, volume dengan
tepat ----- DOING, OBSERVING, MEASURING
4.
Siswa membentuk pasangan
dan mendiskusikan hasil temuannya ----- DIALOGUING WITH
OTHERS
5.
Siswa secara berkelompok melakukan
pengukuran dengan ketelitian tertentu -----DOING, OBSERVING, MEASURING,
ANALIZING
6.
Setiap
kelompok melaporkan hasil temuannya dalam diskusi kelas----- DIALOGUING WITH OTHERS
7.
Setiap kelompok diminta memberikan analisis
kritisnya terhadap temuan kelompok lain------DOING, CRITIC
8.
Siswa memajangkan hasil
eksperimennya di dinding kelas secara rapi ----- DOING
9.
Setiap kelompok diminta untuk berkeliling untuk mencatat hal-hal menarik dari kelompok lain ----- OBSERVING
10.
Secara klasikal siswa diminta untuk menyampaikan hal-hal yang menarik ----- DIALOGUING WITH OTHERS
11.
Secara individual siswa diminta untuk menuliskan hal-hal penting yang
diperolehnya sepanjang jam pelajaran berlangsung ------ DIALOGUING WITH SELF
C.
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA
Lembar Kerja
merupakan alat untuk membantu siswa bekerja dan berpikir. Berdasarkan
langkah-langkah pembelajaran di atas, salah satu contoh lembar kerja yang perlu
diberi-kan kepada siswa antara lain adalah:
D.
LEMBAR KERJA (misalnya, ketika siswa sedang
bekerja pada langkah 3 di atas)
Bagian Informasi:
Dalam kehidupan sehari-hari manusia berkaitan dengan
pengukuran. Misalnya berapa derajad panas badan kita? Berapa panjang meja?
Berapa volume air yang kita butuhkan sehari-hari?
Bagian
Pertanyaan:
1.
Berapa derajad rata-rata
suhu badan manusia?
2. ...............(pertanyaan sejenis yang secara umum sebelumnya siswa sudah
memperoleh informasi untuk menjawab pertanyaan tersebut)
3.
Berapa panjang meja di
kelas ini, berapa lebar meja di kelas ini?
4.
...............
5.
Bagaimana
mengukur volume batu yang bentuknya tidak beraturan ini?
6.
………..
E.
PENGEMBANGAN PENILAIAN
Untuk mengukur
ketercapaian output pembelajaran di atas, maka asesmen yang bisa dilakukan
antara lain, tes untuk mengukur penguasaan konsep pengukuran, penilaian keterampilan
menggunakan alat, penilaian kemampuan percobaan menggunakan alat ukur. Berikut adalah contoh
rubrik untuk menilai kemampuan menggunakan termometer.
Contoh Format Penilaian Keterampilan
Menggunakan Skala Penilaian
Butir
Tugas/Tes: Di depanmu tersedia segelas air, kain lap, dan termometer
batang. Gunakan termometer tersebut untuk mengukur suhu air di dalam gelas
tersebut.
Aspek Yang Diamati
|
Skor
|
|||
4
|
3
|
2
|
1
|
|
1. Termometer
dipegang pada ujung atas atau melalui benang, skala termometer menghadap ke
pengamat.
|
||||
2. Reservoir
dicelupkan ke dalam air tanpa menyentuh dasar wadah air.
|
||||
3. Pengamatan
dilakukan setelah permukaan cair di dalam termometer stabil (tidak bergerak)
|
||||
4. Saat
membaca skala termometer, mata sejajar permukaan cairan di dalam termometer
|
||||
5. Ketepatan
pembacaan hasil
|
||||
Total Skor
|
||||
Keterangan: Skor 4=sangat tepat, Skor 3 = agak tepat, Skor
2 = kurang tepat,
skor 1 = sangat kurang tepat
|
Adapted from DBE 3 USAID
Tidak ada komentar:
Posting Komentar