Salah
satu tugas seorang pendidik adalah melakukan penilaian. Biasanya tiap sekolah
telah membuat formulasi atau perumusan
tertentu dalam proses pengolahan nilai siswa. Setelah formula ditentukan
selanjutnya proses pengolahan nilai diserahkan kepada guru masing-masing mata
pelajaran.
Akan
tetapi setelah dilakukan penghitungan banyak ditemukan siswa yang nilainya
dibawah KKM. Ini banyak dijumpai pada mata pelajaran yang dianggap siswa sulit
seperti matematika misalnya. Proses
remidial telah dilaksanakan. Bahkan tidak hanya sekali atau dua kali.
Namun hasilnya tidak jauh berubah, tetap jauh dari KKM. Apalagi jika diera
sekarang KKM dituntut tinggi menuju KKM ideal 75. Tantangan guru pada mapel
tertentu semakin berat. Tidak jarang guru dibuat pusing oleh keadaan ini.
Jika
itu terjadi pada waktu ulangan akhir semester, dimana jangka waktu pelaksanaan
ulangan dengan pembagian rapor sangat singkat, dalam arti untuk melakukan
perbaikan atau remidial (meskipun ini sebenarnya salah, namun hampir di setiap
sekolah melaksanakan) waktunya sudah tidak mencukupi, maka guru semakin pusing
dibuatnya.
Berikut
ini akan penulis berikan jurus pamungkas jika keadaan di atas terjadi yaitu
dengan konversi nilai. Untuk menggunakan program ini diperlukan
software MS. Excel. Tentunya semua Bapak / Ibu guru sudah
mahir dalam mengoperasikan komputer.
Rumus
konversi nilai yang digunakan adalah :
Keterangan :
- Nilai Hasil Konversi : Nilai siswa setelah dilakukan konversi (setelah dikonversi)
- Nilai batas bawah konversi : Nilai terendah yang diharapkan dalam kelompok peserta tes setelah dilakukan konversi
- Nilai batas atas konversi : Nilai tertinggi yang diharapkan dalam kelompok peserta tes setelah dilakukan konversi
- Nilai terendah hasil tes : Nilai terendah sesungguhnya yang diperoleh siswa pada saat dilakukan tes ( sebelum konversi)
- Nilai tertinggi hasil tes : Nilai tertinggi sesungguhnya yang diperoleh siswa pada saat dilakukan tes ( sebelum konversi)
- Nilai hasil tes siswa : Nilai asli yang diperoleh siswa pada saat dilakukan tes ( sebelum konversi)
Sebagai contoh dapat dilihat berikut
ini :
Dari contoh blanko
pengolahan nilai konversi dapat kita fahami bahwa dengan mematok nilai jadi
tertendah 7,20 dan nilai jadi tertinggi 9,00 setelah konversi, siswa Dwi Parwanto
yang memperoleh nilai tes asli 3,17 (nilai
terendah hasil tes) setelah dikonversi mendapatkan nilai 7,20 (nilai terendah hasil konversi) dan Siswa
Erna Yulianti yang memperoleh nilai 8,33 (nilai
teringgi hasil tes) setelah dikonversi mendapatkan nilai 9,00 (nilai tertinggi hasil konversi).
Demikian yang dapat saya sampaikan,
semoga bermanfaat.
Untuk mendemonstrasikan konversi
nilai ini dapat di download di sini
4 komentar:
informasinya menarik pak Ratna. mksih ya. mat berkarya terus untuk kemajuan pendidikan kita... bravo..
Terimakasih pak, ijin sedot....
ada trik lagi pak, jika ingin nilainya sesuai dengan jumah soal maka yang dikonversi bukan nilai akhirnya, namun jumlah jawaban yang benar saja....
Bu Hida, terima kasih...sukses juga buat penjenengan..
Pak Wido...mangga kalo berkenan...dan terima kasih infonya
Posting Komentar