Sering
kita mendengar berita, melihat tayangan di televisi atau bahkan melihat atau
mengalami sendiri bahwa setiap ada peristiwa kebakaran sering di lokasi
tersebut bertiup angin kencang, sehingga lebih mempersulit petugas untuk
memadamkan api.
Perhatikan kutipan berita dari
Liputan6.com berikut: ”Liputan6.com, Palu : Kebakaran menghanguskan 3 blok bangunan Hotel Sutan Raja di
Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (01/03/13). Bahkan api juga merembet ke sebuah
kios di seberang jalan.
Kobaran api yang membubung
ke udara membuat warga yang tinggal dekat proyek pembangunan Hotel Sutan Raja
di Jalan Abdul Rahman Saleh, Kota Palu, Sulawesi Tenggara sempat panik. Sebab
saat kebakaran terjadi angin juga bertiup kencang sehingga warga khawatir api
akan merembet ke rumah mereka. (Liputan6.com Posted:
02/03/2013 00:5)”
Mengapa
peristiwa itu dapat terjadi, mari kita ikuti uraian di bawah ini!
Udara di
sekitar kita termasuk zat atau benda gas. Semua zat mempunyai berat jenis,
yaitu berat zat tiap-tiap satuan volumnya. Besarnya berat jenis dipengaruhi
oleh banyaknya partikel zat dalam satu-satuan volum tertentu. Perubahan suhu
zat akan merubah susunan partikel zat tersebut. Semakin tinggi suhu zat,
semakin besar aktivitas gerak partikel zat sehingga jarak antar partikelnya
semakin renggang. Ini menyebabkan jumlah partikel dalam satu-satuan volum
berkurang dan otomatis berat zat tersebut tiap-tiap satuan volume juga semakin
berkurang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa udara yang suhunya naik,
berat jenisnya semakin kecil. Udara yang
berat jenisnya kecil menjadi lebih ringan dan akan bergerak ke atas, sehingga
ditempat yang ditinggalkan tejadi kekosongan udara. Kekosongan ini akan diisi
oleh udara dari tempat lain yang suhunya lebih rendah. Dari sinilah bertiupnya
angin.
Pola pergerakan udara di lokasi kebakaran |
Pada
peristiwa kebakaran, udara ditempat itu suhunya naik sehingga berat jenisnya
turun. Udara dengan berat jenis lebih rendah ini akan bergerak ke atas.
Kekosongan udara ditempat yang ditinggalkan (lokasi kebakaran) akan diisi oleh
udara dari tempat lain, sehingga mengalirlah udara ke tempat itu. Udara yang
bergerak atau mengalir inilah yang disebut angin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar